Simak Berikut 6 Kisah Trader Sukses Pernah Rugi Jutaan Dolar
Pengalaman loss adalah suatu hal wajar dan dialami oleh semua trader. Tidak hanya para amatir yang masih belajar, pelaku trading forex sukses pun pernah mengalaminya. Mereka justru menjadikan kegagalan di masa lalu sebagai bahan pelajaran paling berharga untuk meraih keberhasilan saat ini. Lalu, siapa sajakah trader yang memiliki kisah sukses tersebut dan apa pelajaran yang bisa dipetik dari pengalaman mereka?
Tanley Druckenmiller
Trading di bawah asuhan George Soros telah memungkinkan Stanley Druckenmiller untuk mengukir karir trading yang sangat sukses untuk dirinya sendiri. Dia sebenarnya ikut andil dalam memperkirakan kemungkinan kecelakaan pound menjelang krisis Black Wednesday UK pada 1992. Dia dikatakan memiliki kekayaan bersih $3,5 miliar, peringkat di antara 200 orang terkaya di dunia. Selama lebih dari satu dekade, Druckenmiller mengelola uang untuk Soros sebagai manajer portofolio utama Quantum Fund. Ia lahir di Pennsylvania dan dibesarkan di sebuah rumah tangga kelas menengah. Dia melanjutkan untuk menerima gelar BA dalam bahasa Inggris dan Ekonomi tetapi keluar dari program PhD di University of Michigan untuk mengambil posisi sebagai analis minyak untuk Pittsburg National Bank. Dia tinggal dengan bank selama setahun sebelum membuat perusahaannya sendiri Duquesne Capital Management. Pada tahun 1988, ia disewa oleh George Soros untuk berdagang di Quantum Fund. Pada tahun 2000, dia memutuskan untuk fokus pada Duquesne dan berhasil mencetak pendapatan tahunan rata-rata 30% tanpa tahun negatif. Dia dikenal dengan strategi trading “top-down”, mendapatkan reputasi dan kekayaan dari pengetahuan dan pengendalian dirinya.
Richard Dennis
Kisah kerugian Richard Dennis merupakan salah satu pelajaran trading legendaris yang hampir diketahui semua trader. Sebagai informasi, sosok pelaku trading ini sangat dikenal berkat sistem turtle trading yang dikembangkannya. Total loss Richard Dennis terbilang sangat besar di masanya. Ia menghimpun kerugian hingga jutaan Dolar dan membuatnya terlilit hutang. Mimpi buruk itu rupanya berawal dari ambisi Richard untuk menggaet keuntungan besar dalam waktu singkat. Demi memenuhi target tersebut, ia nekat menerapkan metode pyramiding secara agresif dan mengabaikan logika.
Richard Dennis seringkali mengandalkan insting tanpa memperdulikan peluang sinyal yang sebenarnya. Akibatnya, saat pasar digoyang bencana Black Monday (1987), hampir semua akun yang dikelolanya ludes dilahap kerugian. Setelah sadar akan kesalahannya, Richard Dennis mencoba bangkit dari nol beberapa tahun kemudian, dengan menerapkan cara trading yang mengedepankan manajemen risiko. Upaya itu kemudian berbuah manis setelah Richard berhasil mengukir return hingga lebih dari 100%, dua tahun setelah ia kembali menjajaki dunia trading.
Kiana Danial
Pelaku trading forex wanita ini pernah dihajar kerugian saat masih belajar menjadi trader USD/JPY. Setelah berhasil menorehkan profit hingga 1 juta Dolar, Kiana Danial harus menerima kenyataan pahit kala posisi tradingnya merugi sampai 10 juta Dolar. Alasan di balik loss itu tak diuraikan secara detail, tapi Kiana mengakui bahwa faktor kurang belajar menjadi alasan dominan.
Ia juga tak malu mengungkapkan bahwa profit fantastis yang diraihnya saat masih belajar hanyalah keuntungan pemula yang tak bisa dipastikan konsistensinya. Untuk memulihkan diri dari kerugian besar, Kiana bukannya berhenti, tapi justru bertekad untuk mempelajari trading forex lebih lanjut. Hasilnya, ia kini tak hanya menjadi pelaku trading forex sukses yang diperhitungkan, tapi juga memiliki kredibilitas sebagai analis, pengajar, dan pembicara di berbagai media.
Bill Lipschutz
Pelaku trading forex yang pernah mencatatkan rekor fantastis dalam membukukan keuntungan trading ini pernah mengalami loss besar yang hampir menghabiskan dananya. Kala itu, ia baru saja berhasil mengembangkan investasi $12,500 menjadi $250,000, dan harus kehilangan sebagian besar profit yang baru saja dicetaknya. Bill Lipschutz pun mengaku bahwa kegagalan itu disebabkan oleh kurangnya disiplin menerapkan metode trading. Untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan serupa di transaksi berikutnya, ia pun menitikberatkan fokus pada disiplin trading. Lipschutz juga tak lupa memperbaiki manajemen risiko untuk meminimalisir kerugian sesuai batas toleransinya.
Mulai dari menguji coba strategi yang mendukung optimalisasi manajemen risiko, melakukan diverisifkasi di beberapa pair forex, hingga menerapkan rasio risk/reward, semua pernah dilakukan oleh pelaku trading forex ini. Hasilnya, ia kini menjadi salah satu trader forex yang kesuksesannya telah diakui dunia.
Ed Seykota
Ed Seykota merupakan contoh trader sukses yang berhasil bangkit dari jerat overtrading. Ketika ia menderita kekalahan saat harga instrumen trading yang dibelinya turun drastis, ia justru berupaya menambal loss dengan membuka posisi-posisi baru. Harapannya adalah agar kerugian yang diderita bisa berbalik menjadi keuntungan saat harga kembali naik. Namun Ed lupa jika pergerakan harga tak bisa dianalisa dengan harapan saja. Ketika harga malah terus terbenam, loss yang dideritanya pun semakin besar. Kegagalan itu benar-benar membuat Ed Seykota kapok mengharapkan reversal. Ia pun akhirnya mencoba bangkit dengan belajar menjadi trend follower. Ketekunan pelaku trading ini kemudian mengantarkannya pada kesuksesan luar biasa, yakni hasil return hingga 300,000% dalam 12 tahun.
Valeria Bednarik
Berawal dari ketertarikan terhadap iming-iming keuntungan besar, pelaku trader sukses asal Argentina ini terbujuk oleh program penipuan yang membawa kabur uangnya. Tak merasa trauma, Valeria Bednarik malah berupaya bangkit dengan mendalami sendiri dunia trading, agar bisa mengetahui seluk-beluknya dan terhindar dari permainan para penipu. Ia bahkan rela berhenti dari pekerjaan tetapnya untuk mendaftar di sebuah sekolah trading. Lulus dari akademinya, Valeria kemudian berhasil menjadi pelaku trading forex dengan kemampuan analisa yang diakui. Ia pun menjadi trader independen setelah sempat bergabung sebagai pengajar di sebuah lembaga edukasi trading. Saat ini, Valeria Bednarik menjadi salah satu analis dan kontributor di media forex kenamaan.